Kamis, 21 Februari 2013

DOJO KARATE TERBESAR KKI

kompleks OSO Sport Center, Grand Wisata Bekasi
kompleks OSO Sport Center, Grand Wisata Bekasi 
Jumat, 25 Maret 2011, ini menjadi hari istimewa buat olahraga karate di Indonesia. Komunitas karate khususnya Kusihn Ryu Karate-Do Indonesia (KKI) memiliki Dojo (ruang tempat latihan) baru yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pahalanya sangat tinggi jika para pengusaha membangun fasilitas seperti ini. Terima kasih atas prakarsanya sehingga OSO Sport Center ini bisa berdiri," ujar Presiden.

Dojo KKI yang terletak dalam kompleks OSO Sport Center, Grand Wisata Bekasi, ini didirikan oleh Ketua Umum KKI Oesman Sapta Odang. Pemegang sabuk DAN VII Internasional ini memang sudah lama menggeluti olahraga karate.

"Di Jepang dojo-nya kecil-kecil tapi 'isinya besar'. Mudah-mudahan dojo KKI ini gedungnya besar dan isinya juga besar," kata Oesman.

Dojo ini juga mendapatkan sertifikat dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai dojo terbesar di dunia. Tempat latihan luasnya 2800 meter persegi dan punya kapasitas seribu tempat duduk. Terdapat 12 kamar yang masing-masingnya bisa menampung lima atlet.

Dalam peresmian hadir Guru Besar KKI Soke Horyu Matsuzaki, Menpora Andi Mallarangeng, Menkokesra Agung Laksono, Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, beberapa duta besar, Gubernur Jawa Barat Barat Ahmad Heryawandan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.

narasumber

Minggu, 17 Februari 2013

KUMITE

Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.


PERTANDINGAN KUMITEKumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

Kamis, 14 Februari 2013

Aturan Baru Kumite Karate versi World Karate Federation (WKF) 2012


Dalam pertandingan kumite, unsur penilaian dipengaruhi dua hal yaitu nilai dan pelanggaran. Dalam kumite, durasi pertandingan dibatasi selama tiga menit untuk putera dan dua menit untuk puteri (senior). Untuk memperebutkan medali waktu empat menit untuk putera dan tiga menit untuk puteri (senior). Di kelas Under-21, waktu yang dipergunakan adalah 3 menit untuk putera dan dua menit untuk puteri, dan tidak ada tambahan waktu. Jadi Wasit dan Juri langsung memberikan nilai melalui mekanisme Hantei. Di kelas kadet dan junior waktu dibatasi selama dua menit, baik babak penyisihan sampai perebutan medali. Di kategori ini pun tidak ada tambahan waktu.
Apa kriteria untuk menentukan teknik itu layak diberi nilai/ poin?
Keseluruhan sebuah teknik harus mencakup keenam kriteria itu, yakni bentuk yang baik tidak melenceng dari esensi gerak dasar tradisional, sikap sportif yang ditunjukkan, menampilkan semangat yang tinggi, penuh kesadaran (zanshin), penempatan gerakan di waktu yang tepat, dan jarak yang benar.
Daerah mana saja yang boleh kita serang?
Ada tujuh area yang boleh kita serang, dan harus dengan kontrol yang baik yakni kepala, muka, leher, dada, perut, punggung, dan sisi.
Dalam peraturan baru karate WKF, Tingkat penilaian untuk mendapatkan poin itu sendiri dibagi tiga yaitu Ippon (3 angka), Waza Ari (2 angka), dan Yuko (1 angka). Nilai Ippon akan diberikan untuk teknik seperti tendangan jodan (atas) yang termasuk mawashi geri, gyaku mikazuki geri, mae ushiro geri, dan atau semua teknik yang bernilai dilakukan setelah lawan dibanting/ dilempar atau jatuh sendiri. Untuk bernilai ippon ini, wasit memberikan waktu selama dua detik bagi kita untuk mengeksekusi gerakan. Apabila tidak memenuhi syarat itu, dianggap tidak ada poin yang masuk atau torimasen.
Kemudian, teknik apa saja yang akan memberikan nilai Waza Ari (dua poin)?
Semua tendangan chudan. Bisa ke punggung, bisa ke dada, bisa ke perut, ke pinggir atau samping, dan situasi tertentu (untuk hal ini dalam penjelasan berikutnya).
Bagaimana dengan nilai Yuko?
Teknik chudan dan jodan tsuki, serta uchi bisa menghasilkan poin satu asal penempatannya tepat di tujuh area poin seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Untuk memahami secara lebih jelas, berikut saya perlihatkan gambar gestur seorang wasit dan juri ketika memberikan nilai.